Fayakhun Andriadi bicara Kemandirian Bangsa Indonesia

Menurut fayakhun andriadi, Sudah hampir 77 tahun Indonesia merdeka. Beberapa perkembangan dan kemajuan yang kita peroleh sebaga sebuah bangsa yang merdeka patut kita syukuri bersama. Meskipun demikian, sikap kritis dan tidak mudah berpuas diri sangat perlu kita jaga eksistensinya dalam diri kita. Fayakhun Andriadi, ketua DPD Golkar DKI Jakarta menyampaikan salah satu kelemahan yang patut mendapat perhatian lebih adalah menyangkut kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia terutama menyangkut mentalitas yang dimiliki.
Fayakhun Andriadi bicara Kemandirian Bangsa Indonesia


Setelah lebih dari 76 tahun merdeka, seharusnya generasi yang saat ini menjadi generasi produktif adalah mereka yang dilahirkan setelah Indonnesia merdeka. Oleh karena itu, kemandirian sudah seharusnya menjadi ruh dalam gerak langkahnya. Mental sebagai bangsa mandiri bisa kita mulai dari beberapa aspek kehidupan, salah satunya adalah dengan mengusahakan kemandirian di bidang ekonomi.

Bagi Fayakhun Andriadi, Kemandirian ekonomi kita akan mendorong kemandirian mental bangsa dan negara kita. Sebuah negara yang terdikte secara ekonomi, aspek politik dan sosial-budayanya kemungkinan besar juga akan terdikte. Karena itu, paket ekonomi sering dijadikan instrumen untuk melakukan intervensi politik terhadap sebuah negara. Ketika secara ekonomi Indonesia tergantung pada negara lain, sulit untuk menghindar dari pengaruh (dikte) politik negara tersebut. Dijajah secara ekonomi berarti dijajah pula secara politik dan mental.

Kemandirian ekonomi Indonesia meliputi banyak aspek: pangan, energi, keuangan, infrastruktur,  industri, dan lainnya. Mandiri secara ekonomi berarti ketidaktergantungan Indonesia pada negara lain dalam urusan pemenuhan pangan. Kita negara agraris. Seharusnya, potensi ini bisa turut memperkuat daya tawar ekonomi-politik kita di level bilateral, regional, dan global.

Di masa depan, pangan adalah super power. Krisis pangan menghantui masa depan beberapa negara kawasan. Idealnya, Indonesia menjadi salah satu negara dengan ketahanan pangan terkuat. Ketahanan pangan, secara otomatis akan membuat kita menjadi negara dengan ketahanan ekonomi-politik yang terkuat juga.

Sampai saat ini, ketahanan pangan belum terwujud. Malah sebaliknya, Indonesia belum berdaulat secara pangan, masih tergantung pada negara lain. Ibarat tikus mati dilumbung padi. Impor menguasai seluruh aspek pangan kita: beras, gula, bawang, cabai, garam, daging, dan lainnya. Hampir tak ada item pangan kita yang bebas impor. Salah satu contoh yang menggelikan, Tempe-Tahu dikenal sebagai makanan asli Indonesia, tapi bahan baku Tempe-Tahu, yaitu kedelai, sampai sekarang sebagian besar masih diimpor. Indonesia dikenal sebagai pengimpor kedelai terbesar di dunia. Sungguh ironis.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Fayakhun Andriadi, Pemenangan Risma di Surabaya

Belajar Gagasan Politik Fayakhun Andriadi

Fayakhun Andriadi dan Revolusi Internet