Fayakhun Andriadi, Pemenangan Risma di Surabaya

Fayakhun Andriadi, ketua DPD Partai Golkar DKI Jakarta menyebutkan, lekatnya Ibu Risma dengan isu-isu kepublikan atau yang berkaitan dengan hajat hidup warga Surabaya inilah yang membuat menjadi figurnya sangat populer di ranah media sosial. Dan kelekatan ini sudah berlangsung sejak 2 tahun terakhir ini. Isu apapun yang melekat kepada sosok Ibu Risma, selalu menjadi ‘hot political issue’ yang menembus batas regional Surabaya. Netizen gandrung untuk mengomentarinya.

Kalau dianalogikan dengan media elektronik, Ibu Risma ini ibarat presenter yang programnya memiliki rating yang tinggi. Dilihat dari perspektif ini, sangat logis jika dalam perhelatan Pilwakot Surabaya ini, ‘lalu lintas’ pembicaraan tentang pasangan Risma-Wisnu ini jauh lebih tinggi dari kompetitornya. Risma menjadi buah bibir para netizen Surabaya. Dominasi pasangan Risma-Wisnu terlihat jelas di media sosial Twitter. Monitoring FA Policy Maker menunjukkan 81,9 persen pembicaraan mengacu pada figur pasangan ini, sementara pasangan Rasiyo-Lucy hanya 18,1 persen.

fayakhun bakamla


Kedua pasangan memiliki persentase yang merata dalam hal buzz pemberitaan di media sosial. Tercatat, dari 6.960 buzz pasangan Risma-Wisnu, sebanyak 53,25 persen (4.239 buzz) direspon oleh para netizen. Tone (nada) pembicaraan seputar pasangan ini juga dominan positif. Pasangan Rasiyo-Lucy juga mencatat persentase yang tinggi, yaitu 47,03 persen dari 1.750 buzznya di respon. Sayembara berhadiah Rp. 10 juta bagi “Penangkap Pelaku Politik Uang” yang diadakan pasangan Rasiyo-Lucy menjadi salah satu topik hangat yang mendapat respon positif para netizen.

Soal persentase buzz ini, angka ini memberi pesan kepada kita bahwa di media sosial, kampanye kedua pasangan sama-sama efektif. Performa keduanya boleh dibilang sama-sama apik. Presisi kampanyenya di ranah digital tepat sasaran. Angka 50 persen membuktikan hal ini.” Namun demikian, meski dari sisi efektifitas kampanye, keduanya relatif setara, namun segi bobot, pasangan Risma-Wisnu jauh lebih dominan. Buzz pasangan ini hampir 6 (enam) kali lebih tinggi dari pasangan Rasiyo-Lucy. Bobot yang berbeda jauh ini tentu memberikan efek duplikasi dan repetisi perbincangan yang juga lebih tinggi kepada pasangan Risma-Wisnu. Akan besar pengaruhnya pada tingginya tingkat popularitas dan elektabilitas Risma-Wisnu.


Seharusnya, ketertinggalan pasangan Rasiyo-Lucy direspon oleh tim pemenangannya dengan menggenjot kampanye berbasis media sosial. Mereka seharusnya melipatgandakan penetrasinya di ranah yang sangat diminati pemilih pemula dan generasi muda ini. Karena hingga saat ini belum terlihat strategi massifikasi dari pasangan ini. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Belajar Gagasan Politik Fayakhun Andriadi

Fayakhun Andriadi dan Revolusi Internet