Tulisan Fayakhun Andriadi dan Kampanye di Media Sosial
Perpolitikan Indonesia beberapa dekade ini mengalami
perkembangan signifikan. Pergeseran cara berkampanye salah satunya. Fayakhun Andriadi memberikan analisa mengenai hal ini di Pilwakot Surabaya.
Selama ini, Risma merupakan salah satu tokoh dengan yang
lekat dengan isu-isu yang bersifat publik. Mulai dari isu penutupan pusat
lokalisasi Doli, pengelola Kebun Binatang Surabaya, hingga kontroversi
pembangunan tol tengah Surabaya. Dua kasus yang sangat populer terkait figur
Risma adalah soal rencana pengunduran dirinya sebagai Walikota Surabaya pada
awal tahun dan penetapannya sebagai tersangka pada Oktober yang lalu. Kedua isu
ini membuat Risma menjadi figur yang tidak hanya diperbincangkan oleh para
netizen di tingkat lokal Surabaya, tapi netizen seluruh Indonesia.
Lekatnya bagi Fayakhun Andriadi Ibu Risma
dengan isu-isu kepublikan atau yang berkaitan dengan hajat hidup warga Surabaya
inilah yang membuat menjadi figurnya sangat populer di ranah media sosial. Dan
kelekatan ini sudah berlangsung sejak 2 tahun terakhir ini. Isu apapun yang
melekat kepada sosok Ibu Risma, selalu menjadi ‘hot political issue’ yang
menembus batas regional Surabaya. Netizen gandrung untuk mengomentarinya. Kalau
dianalogikan dengan media elektronik, Ibu Risma ini ibarat presenter yang
programnya memiliki rating yang tinggi.
Dilihat dari
perspektif ini, sangat logis jika dalam perhelatan Pilwakot Surabaya ini, ‘lalu
lintas’ pembicaraan tentang pasangan Risma-Wisnu ini jauh lebih tinggi dari kompetitornya.
Risma menjadi buah bibir para netizen Surabaya. Dominasi pasangan Risma-Wisnu
terlihat jelas di media sosial Twitter.
Monitoring FA Policy Maker menunjukkan 81,9 persen
pembicaraan mengacu pada figur pasangan ini, sementara pasangan Rasiyo-Lucy
hanya 18,1 persen. Kedua pasangan memiliki persentase yang merata dalam hal
buzz pemberitaan di media sosial. Tercatat, dari 6.960 buzz pasangan
Risma-Wisnu, sebanyak 53,25 persen (4.239 buzz) direspon oleh para netizen.
Tone (nada) pembicaraan seputar pasangan ini juga dominan positif.
Pasangan Rasiyo-Lucy
juga mencatat persentase yang tinggi, yaitu 47,03 persen dari 1.750 buzznya di
respon. Sayembara berhadiah Rp. 10 juta bagi “Penangkap Pelaku Politik Uang”
yang diadakan pasangan Rasiyo-Lucy menjadi salah satu topik hangat yang
mendapat respon positif para netizen. Soal persentase buzz ini, angka ini
memberi pesan kepada kita bahwa di media sosial, kampanye kedua pasangan
sama-sama efektif. Performa keduanya boleh dibilang sama-sama apik. Presisi kampanyenya
di ranah digital tepat sasaran. Angka 50 persen membuktikan hal ini.”
Komentar
Posting Komentar